Apa Itu Phonics? Sebuah Metode Pembelajaran Bahasa Inggris

15 July 2025
apa itu phonics

Tahukah Moms & Dads, phonics adalah salah satu metode yang saat ini banyak digunakan untuk melatih Bahasa Inggris pada anak?

Metode ini efektif dalam meningkatkan kemampuan anak dalam membaca dan menulis.

Metode phonic sendiri akan memfokuskan hubungan antara huruf dan suara, sehingga membantu anak lebih mudah mengenali dan mengucapkan kata dalam Bahasa Inggris.

Yuk simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini!

 

 

Apa Itu Phonics?

Mengutip dari National Literacy Trust, metode phonic adalah cara mengajarkan anak membaca dan menulis menggunakan suara.

Secara sederhana, phonic adalah metode untuk mengajarkan anak-anak cara membaca dan menulis dengan mengidentifikasi dan mengenali bunyi huruf (phonemes) dan bentuk huruf (graphemes) untuk setiap kata yang diajarkan dalam Bahasa Inggris.

Ini adalah salah satu cara mengajarkan anak Bahasa Inggris yang banyak diterapkan di Amerika Serikat, Inggris, Australia, Malaysia, dan Filipina.

Dengan mengingat bunyi dari suatu huruf, anak dapat menggabungkan tiap bunyi dari huruf tersebut menjadi suatu kata. 

 

Mengapa Phonics Penting untuk Anak?

Kesalaha dalam mengajarkan Bahasa Inggris pada anak adalah hanya terbatas pada pengenalan kosakata dan nama huruf, namun mereka kesulitan dalam membaca kata pendek dan sederhana, contohnya “cat“.

Ini sering terjadi karena kebanyakan masih mengabaikan pentingnya pengenalan bunyi, padahal justru ini menjadi dasar dalam mengajarkan Bahasa Inggris kepada anak.

Phonic menjadi metode yang dianggap efektif, adapun beberapa alasan mengapa phonics penting untuk anak antara lain:

 

1. Mempermudah Pengenalan Kata

Mengutip dari Education Endowment Foundation, metode phonic menjadi pendekatan yang efektif untuk mengajarkan anak beberapa aspek dalam literasi.

Ini dilakukan dengan mengajarkan mereka hubungan antara simbol tertulis dan suara yang dihasilkan oleh simbol tersebut.

Misalnya, ketika seorang anak diajarkan bunyi untuk huruf t, p, a, dan s, mereka dapat mulai menyusun kata-kata: “tap”, “taps”, “pat”, “pats” dan “sat”.

 

2. Mempercepat Kemampuan Membaca dan Pelafalan dengan Benar

Phonic melibatkan pencocokan bunyi Bahasa Inggris yang diucapkan dengan huruf atau kelompok huruf.

Misalnya, bunyi k dapat dieja sebagai c, k, ck, atau ch.

Ini akan membantu lidah anak terlatih mengucapkan kata dengan pelafalan yang benar, dan membantu anak-anak mengetahui huruf mana yang harus digunakan saat mereka menulis kata-kata.

Sudah banyak penelitian yang menjelaskan efektivitas metode phonics, salah satunya dari National Reading Panel.

Berdasarkan laporan yang mereka keluarkan, diketahui mengajarkan phonics dapat meningkatkan kemampuan membaca dalam jangka panjang.

 

3. Menyesuaikan dengan Kinerja Otak Anak

Phonic adalah metode yang fleksibel, kita dapat menyesuaikannya dengan cara kerja otak anak.

Misalnya kita bisa mengajarkan fonik dengan lebih interaktif menggunakan permainan atau media visual sehingga anak-anak lebih mudah menghafalkan huruf dan bunyi.

Ini menjadi penting karena setiap anak memiliki cara yang berbeda-beda.

 

Baca Juga: Bagaimana Meningkatkan Minat Belajar Bahasa Inggris pada Anak?

 

Tipe-tipe Phonics

contoh ilustrasi phonics
Contoh ilustrasi phonics

 

Terdapat empat tipe phonics yang perlu Moms & Dads ketahui, yaitu:

 

1. Synthetic Phonics

Tipe synthetic phonics adalah metode pembelajaran di mana anak akan mengucapkan bunyi-bunyi huruf (fonem) satu per satu, lalu menggabungkannya untuk membentuk kata.

Dalam prosesnya, metode ini dimulai dengan bunyi-bunyi sederhana kemudian ke bunyi yang lebih kompleks.

Misalnya, saat mempelajari kata ‘flash‘, pertama-tama kita akan melafalkan /f/, /l/, /a/, /sh/ dan kemudian barulah mengucapkannya menjadi kata ‘flash‘.

Tipe ini cocok sekali untuk membangun kemampuan membaca dasar yang kuat, melatih anak untuk menguraikan kata-kata baru secara mandiri.

Tidak heran jika metode fonik sintetis menjadi tipe yang populer dan banyak digunakan.

 

2. Analytic Phonics

Disebut juga fonik analitik dan populer digunakan di Skotlandia.

Dalam metode ini anak-anak bukan lagi melafalkan huruf satu per satu tapi diminta menganalisis fonem (bunyi) umum dari keseluruhan kata yang sedang dipelajari.

Bunyi dari kata-kata tersebut biasanya punya nada pelafalan yang hampir sama.

Misalnya kata “street“, anak-anak dapat mengidentifikasi gabungan /str/ dengan membandingkannya dengan kata “stride“.

Tipe ini cocok sekali diaplikasikan untuk anak yang sudah mulai membaca dan sedang menambah kosakata baru.

 

3. Embedded Phonics

Tipe pengajaran phonic ini mengajarkan keterampilan fonik secara tidak langsung atau terselip dalam aktivitas membaca dan menulis misalnya dalam konteks membaca cerita atau menulis karangan.

Misalnya saat anak-anak sedang membaca buku cerita, dan menemukan kata “magic“, Moms & Dads bisa membahas bunyi /g/ yang dibuat oleh ‘g’ dalam konteks ini.

Pendekatan ini bermanfaat untuk membuat proses pengenalan bunyi lebih relevan dan menarik, karena langsung dengan pengalaman membaca yang sebenarnya.

 

4. Analogy Phonics

Dalam tipe fonik ini, anak-anak akan menggunakan pengetahuan mereka tentang bagian kata yang sudah mereka ketahui untuk memahami kata baru terutama dengan melihat pola huruf atau rima yang sama.

Misalnya, akhiran -at dalam cat, nantinya anak-anak akan diajarkan untuk menggunakannya sebagai contoh untuk membaca kata lainnya yang punya rima serupa seperti bat, hat, rat.

Tipe ini akan membantu anak memahami kata-kata yang lebih rumit dan panjang.

 

Proses Pembelajaran Phonics

Penerapan pembelajaran phonic memiliki beberapa tahapan, di mana setiap tahapan ini memiliki fokus dan tujuan tertentu.

 

1. Pengenalan Bunyi

Di tahap pertama ini, si kecil akan mengenal bunyi-bunyi dasar yang ada di sekitar mereka.

Anak-anak akan diajak mengenali dan mengidentifikasi bunyi-bunyi umum, seperti suara kendaraan, alat musik, atau binatang.

Tujuan dari pembelajaran ini adalah membantu mengenalkan dan menyadari keberadaan bunyi dan mulai membangun hubungan antara bunyi dan objek.

 

2. Pengenalan Bunyi Tunggal

Nah, bila si kecil sudah bisa mengenali bunyi umum, berikutnya akan diajarkan mengidentifikasi bunyi huruf tunggal.

Misalnya, huruf “a” akan menghasilkan bunyi “eh” .

Di tahap ini, penting bagi Moms & Dads untuk memberikan contoh berulang-ulang untuk membantu si kecil mengingat dengan baik.

 

3. Pengenalan Bunyi Ganda dan Kompleks

Pengenalan bunyi yang lebih kompleks ini bisa seperti bunyi gabungan dari dua huruf atau bunyi yang dipengaruhi oleh huruf vokal lainnya.

Contohnya bunyi “ch” dalam kata “chicken” atau “sh” dalam kata “shoes”.

Moms & Dads bisa mengajarkan si kecil dengan alat bantu visual agar mereka bisa lebih memahami konsep katanya.

 

4. Blending (Penggabungan Bunyi)

Di proses ini anak akan diajarkan menggabungkan bunyi huruf menjadi satu kata yang utuh, tujuannya supaya anak bisa membaca kata dengan lancar.

 

5. Segmenting (Pemecahan Bunyi)

Tahap ini akan mengajarkan anak untuk memecah kata-kata menjadi bunyi-bunyi penyusunnya.

Tujuannya adalah agar anak bisa mengeja kata dan memahami struktur kata.

Misalnya kata “dog”, anak akan belajar bahwa kata tersebut terdiri dari bunyi huruf /d/, /o/, dan /g/.

 

6. Menggunakan Bunyi untuk Membaca dan Menulis

Proses pembelajaran terakhir ini menekankan pada penggunaan bunyi untuk membaca dan menulis.

Anak-anak akan diminta untuk menggunakan pengetahuan mereka tentang bunyi huruf untuk membaca kata baru dan menulis kata yang mereka dengar.

Di tahap ini anak-anak mulai mengembangkan keterampilan mereka dalam membaca dan menulis secara mandiri.

 

Kesimpulan

Phonics merupakan metode efektif dalam pembelajaran Bahasa Inggris bagi anak-anak.

Metode ini mendukung kemampuan mereka dalam memahami hubungan antara huruf dan suara, sehingga mereka dapat membaca dan menulis dengan lebih baik.

Metode phonics ini juga menjadi salah satu metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran di Spark English, membuat proses pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak jadi lebih efektif dan efisien.

Ayo, daftar kelas trial Gratis untuk anak Moms & Dads sekarang di Spark English, kelas mulai dari Rp70 ribu-an per sesi, lho!

Author:

Topik:

Share article: